Senin, 30 September 2013

Tarakan Kotaku. Banjirku dan Aspal BOLONG ku. (red)


Lagi penat-penatnya kuliah, saya terpikir kembali untuk membuat postingan.
di daerah saya, lagi gembar gembor banjir. hehehe.. yang kebelutan, saya adalah korbannya. sebenernya saya heran sih, penggalian parit, selokan, sungai, sudah dilakukan. Tetapi hujan 15-20 menit, air sudah menggenangi jalanan protokol di beberapa bagian Kota Tarakan.

Jadi menurut beberapa sumber yang saya mintai keterangan. banjir ini bukan dikarenakan selokan yang dangkal. Tetapi di karenakan oleh pengairan, atau saluran pengairan yang salah .. sehingga air hujan yang mengguyur hanya berputar di satu pusat yang mengakibatkan banjir di daerah tersebut.

mengapa ini tidak tersadari oleh para dewan-dewan yang bertanggung jawab.

Kasus yang sama yaitu pengaspalan jalan protokol. Setiap kali di aspal, rusak bocor, pecah, berlubang, kecelakaan, dan akhirnya di tambal lagi dengan aspal yang baru.
Dari analisis saya, jalanan (aspal) baru yang rusak bukanlah serta merta kesalahan pengguna jalan. Melainkan proses pembuatannya. Jika saya bandingkan dengan proses pembuatan di eropa. mereka terlebih dahulu membuat saluran drainase (selokan, parit). apabila pembuatan sudah selesai, tanah padat akan terkunci diantara dua selokan disisi kanan kiri jalan. Sehingga saat proses pengaspalan dan selesai. aspal tidak akan longsor dikarenakan tanah yang tergeser karena air. bayangkan saja, tumpukan tanah, diatasnya di aspal, lalu di sisi kanan kirinya dilewati air, otomatis tanah akan tergerus dan akhirnya aspal yang terlewati kendaraan, sedikit demi sedikit akan meleleh yang akhirnya BOLONG.
 pembuatan selokan di kanan kiri jalan penting, karena ke dua selokan tersebut berperan sebagai pondasi tanah yang akan di timbun aspal.

Ini adalah postingan singkat saya. apabila pembaca menemukan kesalahanmohon komen untukkesempurnaan blog ini di masa yang akan datang.
(kayak kata pengantar aja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar